Review Santap Siang di Kampung Kecil Gunung Sindur

Kampung Kecil Gunung Sindur

Setelah bolak-balik melewati banyak cabang dari restoran Kampung Kecil, akhirnya saya mampir juga untuk menikmati makan siang di Kampung Kecil. Saya, beserta suami dan anak tentunya, memilih Kampung Kecil Gunung Sindur, yang lokasinya tidak jauh dari rumah dan aksesnya paling tidak macet di antara yang lain.

Dari luar, tempat makan ini sudah terlihat unik dan menarik, fotogenik pula. Jiwa-jiwa blogger saya terpanggil buat ngonten. Wkwk. Saat mengajak suami saya-yang orang Bandung-untuk makan siang di sana, ia tidak menolak ketika mengetahui Kampung Kecil ini adalah rumah makan Sunda.

Apakah bagian dalam dari restoran ini semenarik tampilan depannya, bagaimana dengan menu, rasa dan harga makanan serta minuman di sana? Baca terus ya, frens!

Lokasi dan Jam Buka Kampung Kecil Gunung Sindur

Rumah makan khas Sunda yang juga menyajikan berbagai menu nusantara ini berlokasi di Jalan Pendidikan, RT01/RW01, Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16340.

Kampung Kecil Gunung Sindur bisa dikunjungi pada jam operasionalnya yakni mulai 10.00 WIB – 22.00 WIB.

Fasilitas

Untuk ukuran rumah makan keluarga, fasilitas yang tersedia di sana sudah cukup memadai. Area parkirnya luas, cukup untuk menampung banyak mobil dan motor, terutama saat weekend. Demikian pula dengan area tempat makannya. Ada banyak saung-saung lesehan, dan meja serta kursi makan untuk para pengunjung.

kampung-kecil-mushola

Tersedia pula kolam ikan dengan air mancur yang menjadi pemanis rumah makan tersebut. Banyak spot yang bagus untuk dijadikan ngonten nih di sana (teteup). Haha. Selain itu, dilengkapi juga dengan toilet dan mushola.

Baca tentang: Pengalaman Kemping Bersama Keluarga di Sukabumi

Suasana di Kampung Kecil Gunung Sindur

resto-sunda-kampung-kecil

Kebetulan saya berkunjung ke sana di hari Sabtu, mendekati jam makan siang. Udah khawatir suami bakalan bad mood aja karena macet dan penuh di sana, eh alhamdulillah ternyata perjalanan ke sana lengang dan area parkir mobil juga masih banyak yang kosong.

Setelah melewati area iconic Kampung Kecil di bagian depan, pengunjung akan disambut dengan tulisan “Wilujeng Sumping – Selamat Datang” yang terpampang besar di kasir. Ada tambahan musik-musik tradisional yang membuat suasana jadi Sunda banget.

kampung-kecil-cabang-gunung-sindur

Mata kami pun menjelajah, mencari tempat duduk yang kosong. Sejauh mata memandang, area lesehan sudah penuh. Tersisa satu saung yang posisinya deket banget sama dapur, karena merasa kurang nyaman akhirnya kami tidak jadi memilih tempat duduk lesehan.

Baca tentang: Menyebrangi Situ Gunung Suspension Bridge yang Berangin

kampung-kecil-resto

Kami pun mengelilingi kolam dan memilih duduk di meja makan yang letaknya tak jauh dari kolam dan taman. Sebagian area makan di Kampung Kecil Gunung Sindur dibuat menyerupai gubung atau saung yang ada di perkampungan. Bahkan, di bagian depan sebelum kita memasuki gang saung-saung tersebut disematkan papan bertuliskan “Jalan Kampung Kecil”. Unik ya..

kampung-kecil-area-makan

Ditemani alunan musik tradisional khas Sunda dan gemericik air kolam, membuat suasana makan berasa di tengah-tengah sawah atau area pedesaan gitu. Haha. Cukup membangun mood yang baik untuk para pengunjung.

Menu dan Harga Makanan – Minuman

Tentunya jenis-jenis makanan dan minuman yang tersedia di Kampung Kecil Gunung Sindur mostly adalah masakan khas Sunda seperti nasi liwet dan karedok. Akan tetapi, selain kedua menu tersebut masih banyak menu nusantara lain yang menggoda untuk dicicipi, seperti empal, iga hingga seafood.

Baca tentang: Makan Seafood di Pantai Jogja, Apa Istimewanya?

Di samping menu satuan, tersedia juga menu paket yang sudah termasuk nasi, minum, dan sayur asem. Saya memilih menu paket iga bakar penyet seharga Rp60.000,- per porsinya. Sementara untuk anak saya, alih-alih memilih menu “Paket Si Kecil”, saya memesankannya menu aman dan andalan yakni ikan nila goreng kremes seharga Rp36.000,- per porsi.

kampung-kecil

Suami saya, kayak nggak ada menu lain, dia ikut-ikutan pesan paket iga bakar, tapi memilih iga bakar mau yang harga seporsinya sama dengan menu makanan saya. Kami juga memesan Ca Kangkung Seafood Hot Plate seharga Rp33.000,-. Mengingat cuaca yang (selalu) gerah saat itu, suami saya memesan es kelapa muda seharga Rp21.000,-.

Di sana tersedia juga menu camilan seperti tahu sumedang, pisang goreng, bakwan jagung, tempa mendoan dan lainnya. Namun, berhubung kami hanya bertiga, udah cukup kenyang lah dengan segala menu yang kami pesan.

Soal Rasa

Bagaimana rasanya? Saya sih suka dengan iga bakar penyetnya. Sambalnya mantap, iganya juga lembut dan gampang dicabik-cabik dengan gigi. Rasanya pas deh. Berbeda dengan iga bakar madu yang dipesan suami saya, di lidag saya rasanya terlalu manis.

Nila goreng anak saya pun kurang berasa gurihnya sampai ke dalam daging. Kulit luarnya padahal udah tampak meyakinkan karena garing kriuk gitu. Suami saya mengomentari soal sayur asemnya, menurut dia rasa kuahnya manis. Menurut saya, pas-pas aja. Namun kami satu suara kalau jagung di sayur asemnya masih agak keras. Hiks..

Porsinya sendiri menurut saya besar ya, dengan porsi lauk seperti itu sebenarnya bisa bagi dua aja sama suami. Kalau someday makan di sana lagi, kayaknya bakal pesan menu untuk sharing aja deh.

Plus, Minus, Rekomendasi

kampung-kecil-sunda

Nilai plus dari Kampung Kecil Gunung Sindur jelas ada pada nuansa dan dekorasi yang dibuat nyunda banget, lalu nyaman untuk kumpul keluarga. Baik area parkir maupun area makannya sama-sama luas. Fasilitas di sana juga sudah lengkap meski saya nggak singgah ke toilet atau musholanya, sehingga nggak bisa banyak berkomentar.

Menu makanan dan minumannya bervariatif. Makanan terdiri dari beberapa opsi seperti camilan, makanan berat dan paketan. Banyak juga pilihan menu minuman, mulai dari yang hangat hingga dingin menyegarkan dan cocok dijadikan dessert. Harganya masih terjangkau dan worth it dengan porsi yang dihidangkan.

SAYANGNYA, nih.. Sampai di capslock karena memang sayang banget! Di sana banyak banget lalat yang berseliweran. Kami pun sempat meminta lilin namun ternyata tidak available. Seriusan ini ganggu gaiisss. Jadi, kami makan pun nggak tenang karena harus ngusir-ngusir lalat yang terbang-terbang ke arah makanan kami di meja.

kampung-kecil-minus-poin

Tolong banget ini dijadikan catatan jika pihak restoran membaca. Saya juga sudah memasukkan komplain ini ke Google Review, sih. Padahal, tempatnya cocok banget untuk membawa keluarga besar, sanak saudara, famili atau teman-teman kumpul dan ngariung bareng. Family friendly banget deh suasananya. Saran saya mungkin bisa bawa lilin sendiri buat ngusir lalat. Hehe.

Coba-coba, kalian jadi tertarik untuk berkunjung juga nggak setelah membaca review ini? Share di kolom komentar ya!

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *