Wisata Sejarah, Menjelajahi Tempat Seru & Bernilai Edukasi Bersama Anak

wisata sejarah

Kayaknya udah sering banget saya bercerita kalau sejak kecil almarhum bapak saya tuh senang sekali mengajak kami sekeluarga traveling. Beliau memang sibuk dengan pekerjaannya di weekdays, tapi begitu weekend datang, bapak selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu jalan-jalan bareng keluarga.

Salah satu yang akan selalu saya kenang adalah ketika bapak selalu mengajarkan kami mengenai unsur sejarah dari tempat wisata yang dikunjungi. Sekarang, saya sudah menjadi orang tua, dan rasanya “pesan” yang dibawa oleh almarhum ingin saya teruskan juga ke anak-anak saya ketika kami pergi beriwisata.

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa berkunjung ke tempat wisata sejarah merupakan hal yang monoton dan membosankan. Padahal, ada banyak objek wisata sejarah yang seru untuk dikunjungi bersama anak-anak, di samping bernilai edukatif.

Rekomendasi Objek Wisata Sejarah yang Seru dan Edukatif

Di bawah ini ada beberapa rekomendasi tempat-tempat wisata yang sarat akan nilai sejarah dan cocok dikunjungi bersama keluarga:

Museum

Udah pasti lah ya, museum masuk daftar teratas objek wisata yang sarat akan nilai-nilai sejarah. Di dalam museum tersimpan cerita, artefak, dan pengetahuan dari masa lalu yang disajikan secara visual dan interaktif.

Berkunjung ke museum akan memberikan pengalaman langsung melihat, menyentuh (di beberapa area), dan merasakan atmosfer sejarah. Rasanya kita kayak ikut flashback ke masa lalu gitu. Hal ini juga membuat anak-anak lebih mudah memahami peristiwa masa lalu tanpa terasa lagi “belajar”.

Nowadays, udah banyak museum modern yang dilengkapi teknologi seperti augmented reality (AR), diorama bergerak, atau permainan edukatif, jadi lebih seru buat ngajak anak-anak ke sana.

ruang-alutsista-II-museum-dirgantara
Museum Dirgantara Yogyakarta

Baca tentang: Rekomendasi Wisata Museum di Yogyakarta

Beberapa museum yang terkenal di Indonesia dan layak masuk daftar tempat wisata yang wajib kalian kunjungi bersama keluarga antara lain Museum Dirgantara dan Museum Merapi di Yogyakarta, Taman Mini Indonesia Indah (buanyak banget pilihan museumnya di sana!), Museum Nasional Indonesia di Jakarta, Museum Angkut di Malang, dan Museum Prasejarah Sangiran.

Tapi nih, frens, terkadang ada museum-museum yang mengangkat tema agak-agak berat dan traumatis seperti Museum Tsunami Aceh. Objek wisata Aceh ini adalah salah satu destinasi sejarah yang sangat kuat secara emosional. Namun, sangat bagus juga sebagai tempat pembelajaran mengenai gempa bumi dan tsunami.

Untuk itu, orang tua bisa melakukan persiapan dan pendekatan yang tepat terlebih dahulu sebelum mengunjungi museum tersebut. Tujuannya ya tentu saja agar anak tidak merasa takut dan malah jadi trauma setelah berkunjung ke museum.

Baca juga: Berkunjung ke Museum Dirgantara Yogyakarta

Desa Wisata

Belajar sejarah nggak harus dari buku atau berkunjung ke museum aja. Bagi saya pribadi, salah satu cara menyenangkan untuk belajar sejarah adalah dengan berkunjung ke desa wisata. Di sana, kita bisa mendapatkan pengalaman langsung berinteraksi dengan kehidupan tradisional yang masih terjaga.

Anak-anak juga dapat melihat, merasakan, bahkan ikut terlibat dalam aktivitas budaya yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Di sana, sejarah tidak hanya diceritakan, tapi kita bisa menyaksikan bagaimana arsitektur rumah adat, tradisi lokal, hingga kuliner khas yang memiliki cerita di baliknya.

Anak-anak bisa belajar tentang kearifan lokal, nilai-nilai gotong royong, dan kehidupan sederhana yang bakalan berbeda jauh dari keseharian mereka di kota. Didukung oleh suasana alam yang asri dan aktivitas hands-on, desa wisata sangat cocok jadi pilihan liburan yang menyenangkan sekaligus edukatif.

desa-wisata-penglipuran-bali
Desa Wisata Penglipuran Bali (Sumber: Indonesia Travel)

Beberapa rekomendasi desa wisata di Indonesia yang bisa kalian kunjungi bersama keluarga seperti Desa Wisata Penglipuran di Bali, Kampung Naga di Tasikmalaya, Desa Wisata Tembi di Yogyakarta dan favorit saya banget Desa Wisata Sade di Lombok.

Tapi frens, orang tua juga harus memberikan edukasi terlebih dulu nih ke anak-anaknya sebelum berkunjung ke desa wisata. Beberapa desa wisata memiliki aturan-aturan atau larangan tertentu yang harus dipatuhi. Misalnya tidak boleh memotret area sakral atau harus memakai pakaian adat. Jadi, pastikan anak memahami dan menghormati aturan ini.

Kawasan Kota Tua

Jika teman-teman tertarik untuk mengenalkan nilai-nilai sejarah saat berwisata, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke kota tua. Biasanya, tiap kota punya lho kawasan kota tua yang menjadi objek wisata. Misalnya di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Kota Tua Jakarta, Kota Lama Semarang, jalan Braga di Bandung, atau Sawahlunto di Sumatera Barat.

kota tua jakarta
Kota Tua Jakarta (Sumber: Museum of Wander)

Hal yang membuat kawasan kota tua istimewa adalah nilai edukasinya yang multi-lapis. Anak-anak nggak hanya belajar tentang arsitektur dari zaman kolonial saja, tapi juga memahami bagaimana sebuah kota berkembang, berubah, dan mempertahankan identitasnya.

Kawasan kota tua membawa kita langsung ke jantung sejarah melalui bangunan-bangunan kunonya, jalanan berbatu, dan atmosfer tempo dulu yang masih terasa. Bagi keluarga, berkunjung ke sana merupakan kesempatan emas mengenalkan anak pada sejarah dengan cara lebih menyenangkan dan nyata.

Candi

Rekomendasi berikutnya untuk para orang tua yang ingin mengenalkan sejarah sembari berwisata adalah dengan berkunjung ke candi. Bangunan megah peninggalan kerajaan Hindu-Buddha ini tidak hanya memukau secara visual, tapi juga menyimpan cerita tentang kehidupan masyarakat, sistem kepercayaan, dan kemajuan teknologi masa lalu.

Suatu waktu saat sata berkunjung ke Borobudur bersama keluarga, bapak saya bertanya, “Coba kamu pikir, gimana caranya orang jaman dulu bikin bangunan sebesar ini? Belum ada semen, belum ada alat-alat berat yang canggih buat ngangkat batu-batu itu?”

Asli gue jadi mikir kan! Haha. Iya sih, takjub banget sama kerja keras dan totalitas orang-orang yang bikin candi. Pastinya semua dikerjain secara manual kan yaa? Oemji!

Baca juga: Ide Topik Tulisan traveling Selain Review Tempat Wisata

borobudur temple
Pemandangan Sunrise dari Candi Borobudur

Berjalan-jalan ke kawasan candi memberi anak-anak pengalaman langsung menyentuh batu-batu berusia ratusan tahun. Selain itu, mereka bisa mengamati relief yang masing-masing punya ceritanya sendiri, dan membayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun mahakarya tersebut tanpa teknologi modern.

Mengingat sejarah Indonesia, nggak heran ada banyak candi sebagai objek wisata yang bisa kita kunjungi. Sebut saja Borobudur, Prambanan, Kalasan, Mendut hingga Singosari.

Tips buat teman-teman yang mau bawa anak-anak ke candi, mending dateng dari pagi karena siang biasanya panaas terik. Jangan lupa bawa topi, sunscreen, dan air mineral. Oiya, ingatkan juga anak-anak untuk menjaga etika selama di kawasan candi. Misalnya dengan tidak sembarangan manjat-manjat atau menyentuh relief yang tidak boleh disentuh.

Wisata Sejarah, Nggak Cuma Seru Tapi Juga Nambah Wawasan!

Siapa bilang belajar sejarah pasti bosenin? Ada banyak kok cara seru mengenalkan sejarah ke anak-anak. Misalnya dengan jalan-jalan ke objek wisata seperti candi, museum, atau desa adat. Kita bisa ngasih anak pengalaman langsung yang jauh lebih asyik daripada sekadar membaca teori.

Mereka bisa liat, pegang (kalo boleh), dan ngerasain sendiri betapa mengesankannya warisan budaya Indonesia. Ini juga bisa jadi cara menanamkan core memory yang akan terus diingat sama anak-anak sampai mereka dewasa.

Nah, udah kepikiran belum mau mulai belajar sejarah dari tempat wisata yang mana? 😉

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *