Wisata Sejarah, Sains, dan Teknologi di Museum Dirgantara

museum-dirgantara-jogja

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala atau lebih dikenal dengan nama Museum Dirgantara adalah salah satu rekomendasi wisata museum yang cocok dikunjungi bersama keluarga yag membawa anak-anak ketika liburan di Jogja.

Belum lama ini saya berkunjung ke sana bersama ibu, suami dan anak saya yang berusia 5 tahun. Namanya anak-anak pasti excited melihat berbagai macam pesawat terbang, apalagi ada pesawat tempur juga di sana. Museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara ini lokasinya deket banget dengn rumah saya. Don’t know why juga, setelah bertahun-tahun tinggal di Jogja mengapa baru kemarin berkunjung ke sana untuk pertama kalinya! Hehehe..

Apa sih yang membuat museum ini menarik dan ada koleksi apa saja di sana? Baca terus artikel ini ya!

Lokasi, HTM dan Jam Buka

angkatan-udara-jogja

Museum Dirgantara berlokasi di Kompleks Pangkalan TNI AU Lanud Adi Sutjipto, Jalan Raya Janti, Bantul, D.I.Yogyakarta. Seperti yang saya katakan, lokasinya nggak jauh dari rumah saya dengan jarang kurang dari 2 km.

Sebelum berkunjung ke sana, saya sempat menghubungi pengelola museum melalui DM Instagram @museumdirgantara. Berhubung masih suasana lebaran, saya mau konfirmasi apakah museum tersebut tetap beroperasi atau tutup. Ternyata, Museum Dirgantara tetap buka seperti biasa dengan jam operasional 08.30 – 16.00 WIB.

loket-museum

Oiya, museum ini buka setiap hari ya. Jadi Mae frens bisa datang di hari apapun. HTM-nya juga murah meriah. Per orang dikenakan biaya masuk sebesar Rp6.000,- start from 2 tahun ke atas. Selain itu, diberlakukan juga retribusi parkir sebesar Rp10.000,- untuk mobil.

Sekilas Sejarah Museum Dirgantara

koleksi-pesawat-museum-dirgantara

Museum Dirgantara Mandala TNI AU Jogja, dahulu bernama Museum Pusat Angkatan Udara Republik Indonesia, didirikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin. Awalnya, museum ini berlokasi di Jalan Tanah Bukit, Jakarta.

Pada tahun 1974, museum ini dipindahkan ke Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan menempati gedung bekas pabrik gula Gondanglegi yang telah direnovasi. Peresmian gedung baru museum ini dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Soerjadi Soerjadarma pada tanggal 29 Juli 1984. Sejak saat itu, museum ini dikenal dengan nama Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Ada Apa di Museum Dirgantara?

Selain koleksi-koleksi pesawat bersejarah, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi lainnya yang terkait dengan sejarah penerbangan di Indonesia. Di dalam museum ini sendiri terbagi menjadi beberapa ruangan seperti:

1. Ruang Utama

ruang-utama-museum-pesawat

Ruangan pertama yang dikunjungi oleh para pengunjung museum adalah ruang utama ini. Sebelum masuk ke bagian dalam museum, akan ada petugas yang memeriksa tiket yang sudah dibeli sebelumnya.

Di ruangan ini, terdapat diorama yang menceritakan sejarah penerbangan di Indonesia, mulai dari zaman prasejarah hingga modern. Selain itu, di ruangan ini juga terdapat berbagai foto dan lukisan yang menggambarkan peristiwa penting dalam sejarah penerbangan Indonesia.

Di samping itu, kita akan melihat nama-nama bandara di Indonesia yang ternyata merupakan pahlawan di bidang penerbangan. Sebut saja Adi Sutjipto, Abdurahman Saleh hingga Halim Perdana Kusuma.

ruang-utama

Baca juga: NOX Coffee Boutique, Co-working Space Nyaman di Jogja

2. Ruang Kronologi

Sesuai dengan namanya, ruangan ini memamerkan kronologi perkembangan penerbangan di Indonesia, mulai dari masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Terdapat berbagai artefak dan dokumen yang menunjukkan bagaimana penerbangan di Indonesia berkembang dari waktu ke waktu.

ruangan-museum

Membaca keterangan-keterangan yang ada di masing-masing koleksi membuat kita bak kembali ke masa lalu dan mengalami masa-masa penjajahan Belanda dan perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia.

3. Ruang Seragam

ruang-seragam

Di dalam ruangan ini, terdapat berbagai jenis seragam yang pernah digunakan oleh personel TNI Angkatan Udara (AU) sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini. Pengunjung dapat melihat bagaimana seragam TNI AU berubah-ubah dari waktu ke waktu dan tokoh-tokoh siapa saja yang pernah menggunakan seragam tersebut.

4. Ruang Kotama atau Kasau

Pengunjung dapat mempelajari sejarah kepemimpinan TNI AU dalam ruangan ini. Ruang Kotama dan Kasau memamerkan berbagai foto dan dokumen yang terkait dengan para Panglima Komando Utama (Kotama) dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) TNI AU.

5. Ruang Alutsista I dan II

ruang-alutsista-I

Ini adalah ruangan yang paling diminati oleh pengunjung, terutama anak-anak. Ruang Alutsista terbagi menjadi dua bagian, yaitu Ruang Alutsista I dan Ruang Alutsista II. Kedua ruangan ini memamerkan berbagai jenis pesawat terbang dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang pernah digunakan oleh TNI AU.

ruang-alutsista-II

Pengunjung dapat melihat secara langsung berbagai jenis pesawat terbang yang pernah digunakan dalam berbagai operasi militer. Bahkan, ada beberapa pesawat yang dibuka pintunya, sehingga pengunjung bisa melihat langsung seperti apa bagian dalam pesawat tersebut. Seru sih!

Baca tentang: Bebek Pondok Galih, Sentuhan Lombok di Yogyakarta

6. Ruang Diorama

Bagi saya, ruangan ini adalah ruangan dengan suasana yang paling sedih dan suram ketimbang ruangan-ruangan lainnya. Pasalnya, di dalam ruangan ini terdapat berbagai diorama yang menggambarkan peristiwa penting dalam sejarah penerbangan Indonesia. Kita dapat melihat secara visual bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut terjadi, termasuk peperangan dan korban-korban yang berjatuhan.

7. Ruang Minat Dirgantara

Ruangan ini ditujukan bagi para pengunjung yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai tentang dunia penerbangan. Di ruangan ini, terdapat berbagai buku, majalah, dan audio visual yang terkait dengan penerbangan.

Jujurly, saya hanya selewat berada di ruangan ini karena anak saya yang sudah tidak sabar ingin langsung ke taman untuk melihat berbagai koleksi pesawat terbang lainnya di sana.

8. Simulator

Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta juga memiliki simulator penerbangan yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan sensasi menjadi pilot pesawat terbang. Simulator ini menggunakan teknologi yang canggih dan memberikan pengalaman yang realistis bagi para pengunjung.

Sayangnya, saat saya berkunjung ke sana ruangan ini ditutup dan dikunci. Sehingga, kami hanya bisa melihat dari luar saja.

9. Mini Theatre

Ruangan ini masih dalam proses pemugaran pada saat saya berkunjung ke sana. Mini Theater memutar film-film dokumenter tentang sejarah penerbangan Indonesia di mana para pengunjung dapat duduk dengan nyaman dan menonton film-film yang edukatif dan menarik.

Next time kalau berkunjung ke sana semoga saja sudah bisa digunakan dan bisa nonbar di sana.

10. Toko Souvenir

Di museum ini juga terdapat toko souvenir yang menjual berbagai macam cenderamata, seperti miniatur pesawat terbang, baju kaos, dan topi. Pengunjung dapat membeli cenderamata untuk mengenang kunjungan mereka ke Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta.

11. Taman

Di taman ini, kita dapat melihat juga beberapa pesawat yang dipajang di luar ruangan. Pesawat-pesawat ini termasuk pesawat tempur, pesawat angkut, dan helikopter yang pernah digunakan oleh TNI Angkatan Udara (AU) dalam berbagai operasi militer. Kita dapat melihat secara dekat pesawat-pesawat ini dan tentu saja mengambil foto untuk kenang-kenangan 😀

Tips Saat Berkunjung ke Museum

Saat setengah perjalanan menyusuri ruangan-ruangan di dalam museum, tiba-tiba anak saya bilang mau pipis. Wah! Gercep dong nyari toilet di dalam museum sana, tapi nggak nemu-nemu nih!

Sampai akhirnya saya kembali ke ruang pertama yang kami kunjungi. Saya tidak menemukan adanya petugas yang berjaga di dalam museum. Keluar dong dari museum dan bertanya pada petugas yang meminta karcis kami di awal. Ternyata, toilet yang tersedia hanya berada di dekat loket pembelian tiket. Hhhhzzz..

Akhirnya suami dan anak saya kembali ke depan untuk pergi ke toilet dan kembali lagi masuk ke dalam museum dan menyusuri ruangan-ruangan yang sudah kami lewati sebelumnya. Panjang ya, bok, perjalanan mau pipis aja! :’)

Dewasa mungkin bisa lah yaa nahan-nahan buang air sedikit, tapi kalau anak-anak kan repot urusannya. Jadi, saran saya jika kalian mau berkunjung ke museum ini, ajak dulu dah bocil-bocil untuk ke toilet sebelum berpetualang di dalam museum.

Penutup

taman-museum

Meskipun anak saya nampak hanya menikmati ruangan-ruangan yang berisi koleksi pesawat terbang seperti ruangan depan, ruang alutsista dan taman, namun saya cukup menikmati perjalanan mengenal sejarah TNI AU di Museum Dirgantara ini.

Bisa dibilang ini koleksinya lengkap dan semuanya masih terawat. Kronologi dan ceritanya runut sehingga kita benar-benar bisa merasakan bagaimana situasi peperangan, penjajahan dan perjuangan TNI AU pada saat memperjuangkan kemerdekaan.

Meskipun, nggak semua ruangan ber-AC nih, tapi dengan HTM yang seharga Rp6.000,- museum ini very worth it untuk dikunjungi!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *