Travel Blogger, Meninggalkan Jejak Digital untuk Mengukir Kenangan

menjadi travel blogger (1)

Membuat blog pertama sejak tahun 2010, saya menyesal tidak memanfaatkannya dengan baik. Jujur, kala itu saya membuat blog hanya karena ikut-ikutan aja. Biar punya dulu lah. Hehe. Nggak punya tujuan mau diisi dengan konten apa. Hasilnya, sejak 2010 sampai 10 tahun kemudian blog tersebut hanya diisi dengan sarang laba-laba.

Saat saya memutuskan untuk kembali menulis di blog, cita-cita saya adalah menjadi seorang travel blogger. Saya pun menuliskan banyak pengalaman jalan-jalan lawas yang masih terkenang untuk diabadikan dalam jejak digital.

Tak bisa dipungkiri, setelah pandemi melingkupi seluruh dunia, perkembangan internet semakin cepat. Sayangnya, pandemi tidak mengizinkan orang-orang untuk bepergian. Seluruh masyarakat diminta untuk stay at home. Semua kegiatan pun sebisa mungkin dilakukan dari rumah.

Saya yang kala itu baru akan merintis perjalanan sebagai travel blogger, nggak bisa jalan-jalan lagi! Ketika itu saya yang masih berniat konsisten ngeblog pun menggali-gali ingatan tentang pengalaman traveling yang sudah berlalu.

Lama kelamaan, saya merasa kehabisan bahan membuat konten traveling. Sejak pandemi, sama sekali nggak plesiran, dine in di tempat baru atau sekadar berwisata ke tempat-tempat terdekat sekalipun. Blog saya, www.maeshardha.com, pun saya isi dengan tulisan lain yang lama-lama menyesuaikan dengan kebutuhan klien.

Membuat Blog Khusus Traveling

sunset di pantai

Memanfaatkan internet untuk menulis di blog ternyata membawa kesenangan tersendiri bagi saya. IndiHome yang saya pasang di rumah benar-benar membuat saya bisa berkarya dan lebih berdaya dari dalam rumah.

Dari blog utama yang saya kelola, saya mendapatkan banyak kesempatan untuk bisa bekerjasama dengan brand. Saya pun menerima tawaran content placement dengan beragam topik. Akan tetapi, keinginan untuk menjadi seorang travel blogger itu masih sangat besar.

Akhirnya, di akhir tahun 2021 yang lalu, saya membuat blog ini sebagai blog dengan tulisan-tulisan yang topiknya seputar traveling.

Mengapa Ingin Menjadi Travel Blogger?

Banyak orang tertarik menjadi seorang travel blogger karena pekerjaan ini memberikan keuntungan dan kesempatan untuk menjelajahi dunia. Selain itu, bisa mengeksplorasi tempat-tempat baru, dan berbagi pengalaman mereka dengan orang lain.

Sebagai seorang travel blogger, seseorang dapat memilih destinasi yang ingin mereka kunjungi dan membuat rencana perjalanan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

travel blogger

Baca tentang: 8 Kota Tinggal Paling Berkesan

Saya sendiri tertarik menjadi seorang travel blogger karena memang memiliki hobi jalan-jalan sejak kecil. Setiap perjalanan akan memberikan pengalaman berharga bagi saya. Melihat pemandangan kota atau alam yang sebelumnya belum pernah dilihat membuat saya merasa semakin “kaya”.

Nggak dulu mikirin cuan, saya hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman perjalanan dan mengukir kenangan tentang perjalanan yang sudah dilalui. Kalau pun nantinya mendapatkan kesempatan untuk berpenghasilan dari kegiatan ini, masya Allah, alhamdulillah. Hehe.

Membuat Blog Traveling Bersama IndiHome

Memilih internet provider dari Telkom Indonesia yakni IndiHome adalah salah satu keputusan terbaik. Bersama IndiHome, sudah banyak karya berupa tulisan yang saya buat di blog. Dengan kecepatannya yang ngebut dan kestabilan koneksi, selama blogging saya nggak pernah menemukan hambatan yang berarti.

Dengan IndiHome, saya pun membangun blog traveling saya ini. Meskipun tulisannya masih seputar perjalanan di dalam negeri, saya tetap semangat ngonten. Apalagi menggunakan internetnya Indonesia yang mendukung para content creator untuk terus berkarya.

Adapun hal-hal yang saya lakukan untuk menjadi seorang travel blogger adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Niche

Meskipun niche blog ini sudah cukup spesifik, saya ingin menjadi seorang travel blogger yang dikenal berbeda dengan travel blogger lainnya. Saya pun memilih niche traveling bersama keluarga untuk blog ini.

traveling bersama anak
Sekarang ke mana-mana pasti ada yang ikutan nih!

Dulu solo traveler ya, kalau sekarang setelah menjadi istri dan ibu, saya punya cita-cita ingin traveling ke banyak tempat bersama keluarga. Aamiin dulu aja deh! Hehe.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Anak Selama Traveling

Jika teman-teman juga ingin mulai menjadi seorang travel blogger, pilihlah topik yang sesuai dengan minat dan passion. Teman-teman juga bisa memilih niche yang memiliki daya tarik bagi pembaca.

2. Membuat Konten yang Berkualitas

Konten adalah segalanya dalam dunia travel blogging. Menulis konten yang berkualitas merupakan kunci utama untuk menarik pembaca. Saya sendiri selalu menuliskan pengalaman pribadi untuk membuat konten traveling.

Bagi saya, adanya user experience dalam tulisan seorang travel blogger merupakan hal yang penting. Pembaca jadi bisa ikut merasakan pengalaman jalan-jalan yang kita lakukan. Di samping itu, pembaca juga jadi bisa mempunyai gambaran seperti apa tempat-tempat yang kita deskripsikan.

Baca tentang: Terjerembap di Rumah Makan Berlantai Kayu

Tulisan yang dibuat berdasarkan pengalaman pribadi juga akan terasa lebih hidup. Apalagi, saat ini kehadiran blogger sudah mulai tergeser dengan adanya AI. Cara kita bertahan adalah dengan membuat konten yang orisinil dan lebih bernyawa.

3. Mempelajari Teknik Foto dan Videografi

Pengalaman jalan-jalan akan terasa lebih nyata ketika kita menambahkan foto atau video di dalamnya. Sebagai seorang travel blogger, saya sadar bahwa nggak bisa hanya mengandalkan tulisan saja. Saya juga harus mau belajar bagaimana teknik pengambilan foto maupun video yang bagus.

Kehadiran foto-foto dan video di dalam blog traveling akan membuat pengalaman pembaca menjadi lebih baik. Kita pun bisa meninggalkan jejak digital yang indah di dalamnya.

4. Menjadi Diri Sendiri

Last but not least, tetap menjadi diri sendiri. Saat ini, sudah ada banyak sekali travel blogger dan content creator yang mengisi media sosialnya dengan aktivitas jalan-jalan. Meski demikian, saya ingin tetap berkarya dengan menjadi diri sendiri.

Ini penting karena setiap blogger pasti memiliki ciri khasnya masing-masing. Dengan menjadi diri sendiri, aktivitas ngonten pun akan terasa lebih ringan tanpa ada beban harus seperti ini atau itu.

5. Memilih IndiHome, Internet Provider yang Berkualitas

Berhubung kegiatan yang saya lakukan ingin mengandalkan konektivitas internet, tentunya memilih penyedia internet menjadi sangat penting. Dari awal, saya sudah memilih IndiHome dari Telkom Indonesia sebagai penyedia layanan internet di rumah.

Alasannya adalah karena banyaknya kelebihan yang ditawarkan oleh IndiHome seperti:

kelebihan menggunakan IndiHome

Kecepatan Internet yang Tinggi

IndiHome menawarkan kecepatan internet yang tinggi hingga 100 Mbps, yang akan memungkinkan kita untuk menjelajahi internet dengan lebih cepat. Di samping itu, kegiatan streaming video pun bisa dilakukan dengan kualitas yang lebih baik.

Stabilitas Koneksi Internet

Dengan menggunakan teknologi fiber optic, IndiHome memungkinkan koneksi internet yang lebih stabil. Koneksi internet yang ditawarkan pun minim terganggu oleh cuaca buruk atau faktor-faktor lingkungan lainnya.

Paket Layanan yang Komprehensif

IndiHome menawarkan paket layanan yang lengkap. Di dalamnya termasuk TV interaktif, telepon rumah, dan internet. Pengguna pun bisa mendapatkan berbagai layanan dalam satu paket.

Fitur Add-On

Ada pula fitur Add-On atau layanan tambahan yang disediakan. IndiHome menyediakan WiFi.id, IndiHome Cloud, dan aplikasi MyIndiHome yang memudahkan pengguna untuk mengelola dan mengontrol koneksi internet mereka.

Pilihan Paket yang Fleksibel

Terakhir yang tak kalah penting, IndiHome juga menawarkan pilihan paket internet yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mulai dari paket internet murah hingga paket internet berkecepatan tinggi dengan biaya yang terjangkau.

Di era digital seperti saat ini, memilih internet provider yang berkualitas menjadi sangat penting. IndiHome pun terbukti memberikan pengalaman terbaik bagi saya yang sedang mencoba mewujudkan mimpi menjadi seorang travel blogger.

Referensi:

https://indihome.co.id/

10 Comments

  1. Aku memilih jadi travel blogger dulu itu supaya ga lupa. Ama semua pengalaman selama traveling. Soalnya aku pelupa banget 🤣. Dan utk keep sebagian foto. Drpd ilang ga tau Simpen di mana.

    Eh tapi makin kesini, memang kliknya menulis sebagai travel blogger dan blog kuliner. Kalo tulisan tema lain, ntah kenapa aku masih kaku. Jadi ga ngerasa fun juga nulisnya. Mungkin Krn passion selama ini di travel dan kuliner kali yaa.

    Indihome msh Jadi modem rumahku sampe Skr. Blm kepikiran pake lain. Udh sejak awal nikah malah pakai ini. So far puas, jarang eror dan cepet. Kalopun eror, tanggapan dari cs nya cepet BANGETTTT. Ga butuh lama, biasanya bener lagi ❤️👍

  2. Avi

    Kalau traveling lalu gak ada dokumentasi berupa blogpost dan foto emang sayang ya. Jadi gak ada kenang2annya.
    Salut ama para travel blogget karena bener2 effort utk jalan2 dan bikin konten baru.

  3. Eryka

    Aku juga sedang merintis travel blogger ala2 aku mbaaa hehehe..seputaran travel bareng keluarga saja…pengalaman dr tempat wisata hotel sama kuliner rencananya..baru juga jalan 1 th an mg bisa lanjut terus dan dengan indihome bener2 membantu banget mba edit2 foto edit2 tulisan nyari tambahan sumber info tempat yg mau kita tulis..pokoknya dengan internet yg kenceng acara menulis makin was wes 😁

  4. pastinya sangat menyenangkan ya mba menjadi seorang penulis yang sesuai dengan hobi kita, mejadi travel blogger, ada kebahagiaan tersendiri, saat sedang menulis perjalanan kita, namun tentunya wjaib banget didiukung dengan internet super lancar kayak IndiHome

  5. Dulu blog Saya niatnya mau fokus ke travelling nichenya, punya kemampuan fotografi editing video, eh kurang budget buat jalan2 jadi random skrg isinya🤣

  6. Menarik banget, setuju nih kalau traveller rasanya emang wajib punya blog travelling supaya segala pengalaman terkait travelling bisa di ceritakan, dokumentasi foto dan video bisa di share ke khalayak serta tentu nya memberikan manfaat ataupun menginspirasi banyak orang ya.
    Indihome andalan banget, selama pandemi sampai saat ini, aku sering kerja dari rumah sangat kebantu sama kenceng jaringannya, kerjaan jadi sat-set.

  7. yesss aku dulu awal bikin blog karena pengen punya jejak digital, kalau orang ngetik di google namaku kemudian muncul cerita-ceritaku disana, kayaknya kok seru. awalnya begini mba
    terus dulu niulisnya juga nggak ada patokan harus berapa kata, bahkan nulis cuman 2 paragraf oke oke aja
    dann kemudian pandemi datang, duhh jadi makin jarang pergi, sama sekali ga pergi traveling ke luar negeri, tiket aja udah dihangusin, aturan ketat naik kereta juga bikin males mau keluar kota waktu itu
    jadinya jalan-jalan via online aja yg saat itu juga rame

  8. Kagum banget sama ka Mae yang bisa menuliskan perjalanannya menjadi kenangan indah yang pastinya bisa bermanfaat untuk pembaca. Karena blog travelling biasanya menjadi rujukan untuk sebuah cerita, rekomendasi tempat makan dan kesan mendalam lainnya ketika berada di kota tersebut. Aku gak bisa euuii nulis review hotel, tempat makan, jalan-jalan, asa kurang crispy gitu yaa..
    Hihihi.. padahal pingin yaa.. buat kenang-kenangan kalau someday dibaca lagi. “Oh.. ini kaka sama adik pernah kesiniii 2 tahun yang lalu..”

    Seneng banget karena kini ada internet cepat, IndiHome.
    Uda nyaman banget berselancar dan membuat konten kalau ada IndiHome.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *