Mobil Mogok Saat Mudik Lebaran, Apa yang Harus Dilakukan?

penanganan mobil mogok

Halo, Mae frens! Sebelum mulai cerita tentang pengalaman mudik yang tak akan terlupakan di tahun 2025 ini, saya mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri untuk teman-teman yang merayakan. Mohon maaf lahir dan bathin ya.

Setiap momen lebaran dan liburan biasanya akan memberi kesannya masing-masing. Begitu pula dengan agenda mudik lebaran tahun ini, saya sekeluarga mengalami sebuah pengalaman yang mungkin akan saya ingat dalam jangka waktu yang lama.

Di tengah perjalanan dari Depok menuju Bandung, tiba-tiba mesin mobil saya mati. Apa yang terjadi selanjutnya? For the first time in my life mobil saya diangkut menggunakan mobil derek menuju bengkel terdekat. Berikutnya? Kami harus membayar biaya yang sangat tinggi untuk perbaikan mobil.

Huft! Supaya nggak ada yang mengalami kejadian serupa, saya bagikan cerita saya di artikel ini ya!

Mobil Mogok di Tengah Jalan Tol

Jadi ceritanya, H-1 lebaran kemarin, tapatnya tanggal 30 Maret 2025, saya sekeluarga mudik ke Bandung menggunakan kendaraan pribadi. Rencana mudik ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Kami memilih untuk naik mobil pribadi dibandingkan naik kendaraan umum adalah karena faktor kenyamanan untuk anak-anak, apalagi saya membawa bayi 3 bulan.

Beberapa hari sebelum berangkat, suami saya sudah melakukan service rutin bahkan mengganti keempat ban mobil kami. Semuanya tampak baik-baik saja, tidak ada masalah yang berarti dan kendaraan kami sudah ready untuk dibawa mudik.

Baca juga: 7 Bagian Mobil yang Harus Dicek Sebelum Mudik Lebaran

Kami memutuskan untuk berangkat pagi-pagi sekali. Setelah sholat subuh dan menyiapkan anak-anak, saya sekeluarga berangkat sekitar pukul setengah enam pagi. Niatnya berangkat pagi ya tentu agar jalanan masih lengang dan bisa tiba di tujuan tidak terlalu siang.

Baru sekitar satu jam berjalan. Suami saya tiba-tiba meminggirkan mobil ke sisi jalan tol. Ternyata mesin mobil kami mati mendadak. Suami saya mencoba untuk menyalakan kembali mesin, namun tidak berhasil. Omaygat! Duh, kenapa nih? Saya membatin namun tetap berusaha terlihat tenang di depan suami dan anak-anak.

Meski mencoba untuk mencari tau sendiri, suami saya masih belum menemukan penyebab matinya mesin mobil kami. Ia juga mencoba menghubungi pihak bengkel tempat kami melakukan service beberapa hari yang lalu, tapi nggak ada jawaban. Masih kepagian juga sih, apalagi di hari itu, bengkel tersebut harusnya memang sudah libur. Yassalam!

Selang beberapa waktu, dua orang dari pihak Jasa Marga yang sedang berpatroli menghampiri kami. Mereka bertanya apa yang terjadi dan ujung-ujungnya menawarkan jasa derek menuju keluar pintu tol terdekat. Suami saya masih mencoba menghubungi pihak bengkel namun masih juga belum ada jawaban. Saya menghubungi bengkel resmi dan ternyata tidak ada bengkel resmi terdekat yang buka di hari itu. Hiks banget!

Mobil Diderek Sampai ke Bengkel Terdekat

Dua petugas yang berpatroli dan menghampiri mobil kami tampak sangat heroik. Mereka menanyakan apa yang terjadi dan menawarkan bantuan untuk menderek mobil kami hingga keluar pintu tol terdekat. Namun, ternyata bantuan yang diberikan tidak gratis, pemirsah! Haha.

Saya pikir bantuan mobil derek diberikan secara cuma-cuma dalam rangka arus mudik lebaran. Biasanya yang saya dengar kan begitu ya? Nyatanya, kami harus membayar Rp8.000,- per kilometer. Berhubung sudah satu jam berlalu, mesin mobil saya belum bisa nyala dan anak-anak sudah mulai rewel kegerahan, suami saya memutuskan untuk menggunakan jasa derek hingga keluar pintu tol terdekat yakni Burangkeng, Setu, Bekasi. Asli, nama daerahnya aja baru pertama kali itu saya dengar!

Tak lama kemudian, mobil derek pun datang. Dari pihak mereka menawarkan untuk mengantar mobil kami sampai ke bengkel terdekat (dari pintu keluar tol) yang mana memang sudah bekerja sama dengan pihak mobil derek tersebut. Lagi-lagi, karena kepepet dan susah banget nyari bengkel mobil yang buka di hari itu, suami saya pun mengiyakan.

For the first time in my life, akhirnya saya merasakan naik mobil yang mobilnya diderek. Wkwk! Berkali-kali mudik menggunakan kendaraan pribadi, saya suka merasa kasihan ketika melihat ada mobil berpenumpang yang diangkut menggunakan mobil derek. Sekarang? Gue kali yang dikasianin ama orang-orang di jalan, yak! 😀

Akar Masalah Matinya Mesin Mobil

Setelah keluar pintu tol Burangkeng, kami diantar menuju bengkel yang seharusnya tutup di hari itu, tapi dibuka setelah pihak mobil derek dari Jasa Marga menelepon pemiliknya. Setelahnya, petugas mobil derek pun meninggalkan kami di bengkel tersebut. Biaya yang harus kami keluarkan untuk jasa derek kurang lebih sekitar Rp250.000,-.

Saat montir mulai memeriksa kondisi mobil kami dan menari tau akar permasalahannya, anak saya mulai deh ribut ‘laper-laper’. Ia memang nggak puasa sih, begitu pula dengan saya. Sedangkan kami berada di wilayah yang sama sekali asing, tampak sepi dan nggak tampak warung atau rumah makan di sekitar situ, kecuali satu gerobak ketoprak di pinggir jalan.

Akhirnya, saya dan anak sulung saya melipir ke sana, sementara suami dan bayi menunggu di bengkel. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan, udah was-was aja abis tu ketoprak jam segitu, tapi alhamdulillahnya masih rezeki kami untuk bisa mencicipi ketoprak Burangkeng.

Setelah kenyang sarapan di hari terakhir Ramadan, saya dan putera saya kembali ke bengkel. Diketahui ternyata penyebab matinya mesin mobil saya adalah karena timing belt yang putus. Timing belt sendiri merupakan salah satu komponen krusial pada mobil berfungsi untuk menyinkronkan putaran crankshaft dan camshaft agar katup-katup mesin membuka dan menutup pada waktu yang tepat selama proses pembakaran. (sumber)

Intinya, komponen tersebut membuat mesin mobil dapat bekerja secara efisien dan optimal. Jika timing belt rusak atau putus, berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Wuih! Ternyata kerusakannya cukup serius, padahal kami baru mengganti timing belt mesin mobil kami setahun yang lalu.

Baca tentang: Tarif tol Bandung – Jogja

Melihat masalah yang dialami mobil saya, perbaikan dilakukan sekitar 3 hingga 4 jam. Biidznillah, mesin mobil saya akhirnya kembali pulih dan menyala dengan normal :’)

Masalah Mobil Belum Selesai!

mobil mogok di perjalanan

Biaya perbaikan yang harus kami keluarkan untuk bisa melanjutkan perjalanan mudik di hari itu adalah Rp1.600.000,-. Petugas bengkel langganan suami saya (yang akhirnya bisa dihubungi) mengatakan harga tersebut tidak wajar karena normalnya bisa setengah harga. Yawislah! Anggap THR buat mereka dan terpenting mobil saya bisa kembali digunakan dengan baik, pikir saya.

Tapi yang terjadi Mae frens? Sekitar setengah jam setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saya merasa sangat kegerahan di dalam mobil. “Papah, AC-nya rusak?” tanya saya kepada suami saya. Ia pun menyadari ada yang salah dengan mobil kami ketika melihat indikator menunjukkan mobil kami overheat!

Allahuakbaar! Luar biasa cobaan kami menuju Bandung kali itu, terutama untuk suami saya yang sedang berpuasa. Untungnya, kami bisa segera meminggirkan mobil kami di rest area terdekat. Suami saya langsung kembali memeriksa apa lagi yang terjadi pada mobil kami, sedangkan saya dan anak-anak melipir (lagi) untuk makan siang.

Baca juga: Waspada Microsleep saat Berkendara

Saya cukup was-was karena pertama kalinya melihat mesin mobil saya sampai berasap. Huaaah! Melihat suami saya yang tetap berusaha tenang dan anak-anak sholeh sholehah yang tidak rewel lah yang membuat saya bertahan tidak tantrum di hari itu.

Tidak berapa lama, suami saya menyusul ke tempat makan dan mengatakan bahwa kemungkinan pihak bengkel salah melakukan pemasangan selang radiator. Innalillahi! Bayangin aja, kalau selang yang seharusnya membawa coolant ke atau dari mesin malah salah arah, sirkulasi air pendingin kan jadi nggak normal. Akibatnya apa? Mesin jadi nggak terdinginkan dengan baik, dan suhu naik cepat. Overheat lah mobil saya!

Asli deh di sana saya mulai nggak ikhlas udah bayar mahal buat kerjaan yang nggak beres. Nggak teliti lebih tepatnya! Akhirnya gimana? Ya suami saya benerin sendiri, bermodal nonton video Youtube. Atas izin Allah lagi, kami bisa melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tujuan dengan selamat T_T

Tips Agar Mobil Aman Setelah Perbaikan Besar

Belajar dari pengalaman saya di atas, ada beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk Mae frens jika someday melakukan perbaikan besar pada mobil pribadi kalian:

1. Selalu Cek Ulang Hasil Pekerjaan Bengkel

Setelah servis besar (seperti ganti timing belt), jangan langsung tancap gas jauh-jauh. Coba jalankan mobil beberapa kilometer dulu, lalu buka kap mesin dan periksa beberapa poin berikut:

  • Apakah ada kebocoran cairan
  • Posisi selang-selang rapi dan tidak lepas
  • Tidak ada bau terbakar atau suara aneh

2. Minta Penjelasan Detail dari Mekanik

Jangan ragu untuk tanya, “Apa aja yang diganti?”, “Selang ini mengarah ke mana?” atau “Kenapa bagian ini perlu dibuka?” Pokoknya tanya aja sebanyak-banyaknya sama montir yang mengerjakan mobil kalian. Mekanik yang profesional dan paham pekerjaannya pasti bisa jelaskan dengan jelas tanpa ngeles.

3. Foto Sebelum dan Sesudah Pengerjaan

Kalau dipikir-pikir, seharusnya sebelum mobil masuk ruang servis, saya bisa ambil foto ruang mesin, khususnya posisi selang, kabel, dan komponen penting. Setelah selesai, bandingkan. Cara ini sederhana tapi sering efektif untuk mendeteksi kesalahan pemasangan, sayangnya sering nggak kepikiran juga ya.

4. Perhatikan Indikator Suhu Mesin

Setelah perbaikan besar, pantau terus indikator suhu di dashboard. Kalau jarum suhu naik lebih dari setengah secara konsisten, langsung berhenti dan periksa.

5. Selalu Simpan Bukti dan Catatan Servis

Minta nota servis lengkap, termasuk daftar part yang diganti dan garansi pekerjaan. Kalau terjadi kerusakan akibat kesalahan bengkel, kamu punya bukti buat klaim tanggung jawab.

6. Jangan Langsung Dipakai Perjalanan Jauh

Ada baiknya, setelah servis besar, mobil digunakan di dalam kota dulu selama beberapa hari sebelum dibawa perjalanan jauh. Baru setelah yakin semuanya normal, pakai untuk perjalanan jauh seperti mudik atau liburan. Biasanya seperti itu, tapi kondisi kami kemarin urgent dan berbeda dari biasanya. Heu…

7. Pilih Bengkel yang Memiliki Reputasi Baik

Kalau bisa, hindari bengkel yang tidak punya SOP jelas, walaupun lebih murah. Cari bengkel yang mekaniknya tersedia untuk konsultasi dan terbuka soal pengerjaan. Lebih baik lagi jika bisa pergi ke bengkel resmi, mahal nggak apa-apa, yang penting benar-benar terpercaya. Kembali lagi, kondisi kepepet kemarin membuat kami tidak punya banyak pilihan.

8 Comments

  1. Tidak pernah kebayang paniknya kalau mogok di jalan tol
    Meski yakin bala bantuan pasti ada saja di sana karena selalu ada yang siaga
    Namanya apes juga gak bisa dihindari jika sudah terjadi
    Makanya butuh senantiasa cek sebelum berangkat
    Kalau sudah terjadi, maka segera lakukan langkah langkah di atas

  2. Terima kasih untuk tips agar aman setelah pengerjaan, semuanya sangat bermanfaat.
    Terlebih bagian Foto Sebelum dan Sesudah Pengerjaan, itu penting banget sebagai bukti nanti hasilnya tidak sesuai.

    Begitu juga no 7, memilih reputasi baik karena bagaimanapun pengalaman itu penting. Nama baik selalu jadi juara dalam sebuah proses.

  3. Mbaaa aku deg-degan banget ternyata timing belt putus, btw biasanya ada bunyi atau warning mba itu timing belt putus. Qadarullah yah sampe overheat jg untungnya dekat rest area jadi ga diderek lagi. Tapi Mba untuk biaya derek 250k termasuk murah berarti lumayan dekat dg pintu keluar, jadi ingat mobil kantor kecelakaan sampe penyok lalu pas diderek mintanya ga kira2 wkwkwk ambil kesempatan dalam kesempitan banget huft 🙁 Alhamdulilah ya mba akhirnya bisa sampe tujuan dg selamat. Kakak saya jg pas hari H mau nyamper saya eh dilalah ban mobilnya retak keliling2 ga ada yang buka akhirnya batal pergi 😀

  4. ya Allah, kebayang dag dig dug nya mbaaa
    Mobil mogok, posisi di tol, dalam rangka mudik Lebaran, ada anak2 pulaaaa
    aku salut sih karena dirimu masih bisa tenang.
    semogaaa edukasi yg ada di blogpost ini dibaca oleh banyak orang ya mba

  5. Ya ampuun padahal udh diservis sebelum berangkat ya mba. Tp ttp aja ada yg masalah :(.

    Selama ini aku kira jasa derek juga gratis, ternyata berbayar 😅😅. Dan bengkelnya bener2 deh, udh charge 2x lipat, malah kerja ga bener. Aku juga ga bakal ikhlas itu sih.

    Lesson juga buatku, yg baru start mudik ke solo 9-13 may ini. Trus road trip panjang ke Medan bulan Juni. Suami sih pasti selalu service mobil tiap mau dibawa jalan jauh. Semoga ga ada kejadian begitu nanti. Apalagi pas lintas sumatera

  6. Memang kalo mudik tuh, kendaraan mesti sepenuhnya prima ya. Kalo bisa malah dibawa ke bengkel langganan dan diperiksa secara keseluruhan, supaya nggak ada kejadian seperti diatas.
    Tapi ada satu hal lagi yang bisa kita prepare nih, namanya TPM alias Tyre Pressure Monitor. Ini penting juga sih, dan makin kesini makin murah harganya. Fungsinya buat monitor tekanan ban, agar jangan terlalu tinggi tapi juga gak terlalu rendah.

  7. Fenni Bungsu

    Pas lebaran apa-apa digetok ya harganya. Mau nawar harga bakalan ribet pastinya dan gak turun² ya, karena pasti tahu namanya harga lebaran. Tentunya ini jadi pengalaman untuk kedepannya saat bepergian, khususnya pas lebaran agar bisa antisipasi memeriksa semuanya sebelum jalan

  8. eryka

    Baca ini aku jadi ngerasa kok ada2 saja ya mbaa cobaan mudik hari itu…
    Aku pikir jasa derek itu juga gratis loohh ternyata berbayar too,,aku pikir sebagai bentuk kepedulian jasa marga terhadap pengguna jalan tol hehhe…
    Dan buat bengkel nya itu aku rasa mereka memanfaatkan situasi deh kan kita jadinya mau gak mau harus bayar yang mana sudah banyak bengkel yang tutup saat itu, kalo kita gak bayar mobil kita jadi gak bisa kemana-mana…dan beneran jadi gak ikhlas tuu dh bayar banyak ternyata mereka juga melakukan kesalahan dueeeehhhhh….
    Tapi alhamdulillah ya mba akhirnya bisa berkumpul bersama keluarga meskipun biaya yang dikeluarkan tentu saja jauh lebih mahal jadinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *