“Jadinya di MILK by Artemy aja deh ya!” tanpa banyak basa-basi, saya dan Kak Dwi pun janjian untuk bertemu di gelato cafe yang bertempat di daerah Kranggan, Yogyakarta, tersebut. Sudah sejak jauh-jauh hari sebelum saya pulang ke Jogja, saya dan Kak Dwi, seorang teman virtual (yang sekarang nggak virtual lagi) merencanakan meet-up ini.
Tadinya, kami sempat ingin memilih opsi lain sebagai tempat nongkrong dan ngobrol syantiq. Hehe. Saking banyaknya tempat-tempat baru di Jogja, sampai bingung sendiri pilih yang mana! Terlebih lagi, saya nggak punya pilihan kecuali mengajak duo bocil untuk ikutan ibunya rumpi. Akhirnya, Kak Dwi ngide untuk pergi ke tempat gelato.
Menghindari tempat viral yang pastinya antre dan penuh, saya memberikan alternatif untuk melipir ke MILK by Artemy. Tempat ini adalah salah satu tempat nongki favorit saya jaman kuliah dulu 🙂 Lokasinya pun nggak jauh dari rumah saya dan Kak Dwi. Win-win solution, akhirnya hari Selasa, 01 July 2025 cus ke sana deh!
Konsep dan Suasana Tempat
Selepas makan siang, saya memesan taksi online untuk berangkat ke sana. Lokasinya berada di Jl. Kranggan No.58, Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233. Nggak jauh dari tugu Jogja yang sangat ikonik.
Bapak driver agak kesulitan untuk menemukan tempat yang pas buat berhenti karena area parkirnya nyaris nggak ada! Pengendara mobil dan motor parkirnya ya di pinggir jalan. Ini juga yang jadi alasan saya malas untuk membawa kendaraan pribadi ke sana (selain pastinya riweuh bawa bocah 6 tahun dan bayi).
Melihat tempat nongkrong Jogja yang estetik ini mengingatkan saya saat masih kuliah dulu dan sometimes nongkrong di sana. Wkwk. Anak nongkrong banget nih 😎 Setelah belasan tahun nggak ke sana, sudah banyak yang berubah baik dari konsep maupun suasananya.

Konsepnya homey dengan dindingnya yang putih polos. Meski demikian, nggak bikin boring karena ada sentuhan kayu natural dan tanaman hias di mana-mana (artificial sih, tapi tetep menambah nilai estetikanya). Berhubung saya datang ke sana di siang hari, pencahayaannya lebih banyak mengandalkan dari cahaya matari yang masuk lewat jendela, lampu-lampu yang menyala dengan tone warm.

Vibesnya cocok untuk nongkrong santai, atau bahkan kencan casual. Nggak bisa dipakai WFC karena nggak ada wifi dan minim colokan. Ruangan nggak sebesar yang saya bayangkan, tapi layout-nya cukup oke. Meja dan kursinya diatur cukup lapang, jadi meski rame tetep nyaman.
Menu & Review Rasa
Oh iya, di sana ada dua ruangan yakni indoor dan outdoor. Supaya adem, jelas saya memilih indoor yang juga bebas dari asap rokok. Sesampainya di sana, Kak Dwi sudah datang duluan dan menyambut saya. Kami memilih duduk di bangku kayu panjang dengan meja yang cukup luas untuk meletakkan barang-barang bawaan kami. Wkwk.
Berhubung Kak Dwi sudah memesan saat saya belum datang, saya pun beranjak ke kasir untuk memilih menu dan langsung bayar di sana. Memang konsepnya seperti itu ya. Sebelumnya kan saya sudah makan berat ya, jadi saya pesan camilan saya yakni hand cut fries seharga Rp25.000,- dan macaroni schotel seharga Rp23.000,-. Saya juga membeli satu scoop es krim gelato rasa milo untuk anak saya seharga Rp22.000,- (per scoop).
Rasa gelatonya sendiri menurut preferensi saya sih pas ya. Nggak terlalu manis, konsistensinya juga lembut dan gampang lumer di mulut. Saya cuma nyobain beberapa sendok, sisanya ya langsung ludes sama si sulung!



Selain makanan yang saya pesan, di sana ada banyak pilihan menu seperti pancakes & waffle, crepes, toast, pies & cakes, snacks, pasta hingga nasi. Minumannya juga beragam, ada kopi, susu, hingga teh. Saya memesan Vanilla Theatre Ice seharga Rp20.000,-.

Harga Sesuai Porsinya
Buat saya yang beberapa tahun terakhir tinggal di Jabodetabek, porsi makanan dan minuman yang dihidangkan worth the price. Cukup mengenyangkan, nggak terlalu kecil dan nggak lebay juga porsinya. Kak Dwi pun mengatakan hal serupa. Rasanya pun enak! Biarpun udah makan, anak saya suka banget sama macaroni schotel-nya yang creamy dan ngeju. Udah gitu, dia masih ngemilin french fries juga yang ditaburi garam.
Di tengah obrolan saya dan Kak Dwi seputar dunia remote working, saya juga sempat mencicipi menu yang Kak Dwi pesan yakni Omurice Beef Katsu. Baru pertama kali sih, saya melihat beef yang dilapisi bubble crumb. Menarik dan enak juga ternyata! Rasanya crunchy di luar, tapi beefnya juicy dan empuk. Mudah banget dikunyah dan bumbunya meresap.
Baca tentang: 7 Pekerjaan Digital Nomad yang Bisa Dilakukan Sambil Traveling

Hal yang bikin MILK by Artemy spesial, semua varian gelato dan susu di sini dibuat fresh setiap hari, frens! Mereka menggunakan bahan lokal pilihan yang lagi musim, jadi menunya selalu berubah-ubah tergantung ketersediaan bahan.
Fasilitas Lainnya
Obrolan saya dan Kak Dwi terus berlanjut meski makanan di piring kami sudah kosong. Tak hanya membahas seputar dunia freelancing, virtual assistant dan kerja remote, kami pun menyinggung-nyinggung bagaimana seorang IRT tetap butuh untuk terus bergerak dan bertumbuh.

Melihat mood anak-anak saya yang mulai jenuh dengan suasana kafe, kami pun pindah tempat ngobrol di Kids Corner yang ada di MILK by Artemy. Ternyata di bulan Juni, baru ada soft opening Toko Gumi yang bekerja sama dengan tempat nongkrong mahasiswa Jogja ini. Di sana tersedia buku-buku dan mainan anak yang bisa digunakan secara gratis.
Baca juga: Road Trip Seru dengan Bayi? Persiapkan 6 Hal Penting Ini!
Lumayan lah bikin anak-anak saya betah sampai akhirnya kami harus pulang ke rumah masing-masing karena waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Haha. Kok nggak berasa sih kalau udah asyik ngobrol?!
Selain Kids Corner yang “disponsori” oleh Toko Gumi, ada juga Photo Box yang bisa dipakai oleh pengunjung. Namun, kami nggak mainan photo box sih. Cukup foto selfie aja dah. Haha.

Kesimpulan dan Rekomendasi
Akhirnya, setelah nyobain langsung, I can say kalo MILK by Artemy worth it buat dikunjungi. Tempatnya emang nggak gede-gede amat dan parkirannya terbatas, tapi suasana di dalam cukup nyaman untuk nongkrong. Menu dessert dan minumannya bervariasi dengan harga yang wajar untuk porsinya. Rasanya juga enak dan fresh karena dibuat daily. Ini sih poin plusnya!
Baca juga: NOX Coffee Boutique, Co-working Space Nyaman di Jogja
Selain itu, cocok juga dikunjungi bareng keluarga mengingat ada Kids Corner dan Toko Gumi dengan koleksi buku dan mainan anaknya yang beragam. Final verdict? MILK by Artemy recommended buat yang cari tempat santai di Jogja. Cocok buat hangout bareng temen-temen atau sekadar cemal-cemil dessert enak. Tipsnya sih mau menghindari keramaian, sebaiknya datang di weekday.
Ayoo penggemar gelato, ada rekomendasi tempat serupa juga di Jogja yang perlu saya kunjungi nggak nih? Share ya!